Hena Lima,
My best country
Sedih
rasanya ketika mendengar kabar buruk. Seperti mimpi. Namun ini sebuah
kenyataan. Awalnya Tawar, ga ada rasanya. Ga ngefek. Lama-kelamaan Pahit. Ga nyangka,
ga bisa nerima. Namun skali lagi, ini sebuah kenyataan. Berharap Rasa ini bisa
berubah menjadi Manis dalam waktu yang tidak lama. Amiin.
Kampungku,
Hena Lima. Kampung yang asri. Kampung yang menyimpan banyak kenangan. Sunrise
dan Sunsetnya, pantai namannya, air sungainya yang jernih, pepohonannya, langit
yang biru, membuat setiap orang yang pernah kesana bisa jatuh cinta.
Masyarakatnya yang ramah, suka saling-sapa, membuat orang betah tinggal disana.
Namun
ternyata, kampung yang menjadi kebanggaan kami selama ini kini tengah
berduka-cita. Kini tengah dilanda bencana. Semoga ini bisa menjadi penggugur
bagi dosa-dosa kami ya Allah. Amiin.
Sebagian
kampung lenyap dalam waktu 1-2jam. Rumah dan segala harta benda hanyut dibawa
air bah. Akibat jebolnya bendungan yang terbentuk secara alami pada 13 July
2012 lalu. Bendungan ini terbentuk akibat peristiwa longsor yang menimbun
sungai sehingga menutupi aliran sungai yang diketahui sangat aktif.
Tepat pada
25 July 2013, material yang membendung aliran sungai Wae Ela ini tak mampu lagi
menahan volume air pada bendungan tersebut. Sehingga bendungan tersebut jebol
dan menghantam rumah-rumah warga kampungku.
Negeri Lima,
Negeri yang terbentuk dari Lima Soa, sekarang tersisa Dua Soa. Tiga lainnya
telah hilang, telah lenyap. Disapu air bah. Ooh God..
Menurut
berita dari kampung, terdapat 4 korban hilang, namun 1 orang telah ditemukan
dalam keadaan selamat. Semoga korban yang lain juga bisa segera ditemukan,
amiin.
Segala yang
terjadi adalah takdir yang telah ditetapkan Allah SWT., Semoga kita bisa
mengambil hikmah dari kejadian pahit ini. Sekali lagi, semoga ini bisa menjadi
penggugur bagi dosa-dosa kami ya Rabb. Amiiin yaa rabbal’alamiin.
sumber foto dari FB |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar