Temen-temen, kita lanjut ke seminar yang kedua yaaa :)
Ini adalah salah satu rangkaian dari acara Arab Fest yang diadakan pada tanggal 07-09 November 2013
di Fakultas Ilmu Budaya, Unpad.
Tanggal 07 November 2013 diisi dengan acara Talkshow
Travelling Timur Tengah, tanggal 08 November diisi dengan acara Seminar
Pendidikan Internasional (Timur Tengah), dan tanggal 10 November diisi dengan
acara Bedah Buku “Notes From Qatar” disertai dengan lomba beserta exhibition.
Saya hanya bisa mengikuti acara yang kedua, karena pada hari itu tidak ada
jadwal ke kampus, sementara acara yang pertama dan terakhir bertabrakan dengan
jadwal ujian saya.
Pamfletnyaa^^ |
Judulnya adalah Seminar internasional (TIMUR TENGAH) yang
tepat diadakan di hari kedua acara Arab Fest ini, pada tanggal 08 Oktober 2013.
Ketika menginjakkan kaki di FIB Unpad, saya agak ragu, mau
ikut acara seminar ini atau tidak, karena merasa sudah sangat terlambat. Acara
dijadwalkan akan dimulai pkl. 13.00, sementara saya tiba pkl.14.00. walaupun
ragu, kaki saya terus melangkah menuju gedung tempat seminar itu diadakan.
Tak
terasa, saya telah berada tepat di depan gedung tempat acara itu, terlihat
beberapa stand, beberapa panitia yang mondar-mandir, patung mumi yang diletakkan di depan pintu,
dan dua orang panitia yang sedang berdiri di belakang meja registrasi.
Saya pun memantapkan hati saya untuk mengikuti acara ini,
walaupun terlambat, tapi pasti ada sedikit ilmu yang bisa saya dapat, daripada
saya memilih pulang dengan tidak membawa apa-apa.
Saya menuju ke meja registrasi dan mendaftarkan diri saya
untuk mengikuti acara seminar ini. Setelah mengisi form pendaftaran saya
bertanya kepada seorang panitia yang sedang berdiri di depan pintu masuk apakah
acara tersebut sudah berlangsung lama, ternyata kata panitianya, baru saja
dimulai. Dengan mengusap dada, saya mengucapkan alhamdulilah, saya tidak
seterlambat yang saya kira :D
Ketika telah berada di dalam ruangan, ternyata benar, acaraya
baru saja dimulai. Dua orang pemateri dan satu moderator baru saja menduduki
kursi panel di bagian depan yang semula kosong.
Sesi Tanya Jawab |
Temen-temen, Jika di seminar Wealth Expo 2013, Chris Gardner
rela datang jauh-jauh dari Amerika ke Jakarta, di seminar Arab Vest ini, pemateri pertamanya berasal dari Syria lohh. Daaaann,
walaupun beliau merupakan salah satu dosen di sebuah perguruan tinggi Islam di
jakarta, but he can’t speak Bahasa anymore.
Saya bertanya-tanya didalam hati, apa yang bisa saya bawa
pulang kalo pematerinya saja menyampaikan materi dengan Bahasa Arab? Wong saya
ngga ngerti apa apa. Saya hanya berharap beliau mau bersedia untuk memberikan
materi in english, karena saya bisa ngerti dikit-dikit laaah, but he speaks in
Arabian and I can’t understand anymore... Saya hanya mengerti ketika beliau
mengucapkan salam pembuka dan salam penutup. Selain dari itu, saya ngga ngerti L. Dan beliau terrrus
menggunakan Bahasa Arab hingga akhir materinya. Oh God (tepok jidat).
Saya baru ngeh, ketika melihat di sekitar saya, samping
kiri-kanan, depan-belakang, dan baru sadar kalo ini tuh seminar yang di adakan
oleh anak Sastra Arab, dan yang ikut hadir dalam seminar itupun banyak yang
dari Jurusan Sastra Arab, yang notabene ngerti laaaah, Bahasa Arab. Nah, apa
kabar dengan saya? Yang kagak tau ape-ape? Mati sudah. Hehehe :D
Tetapi saya tidak beranjak keluar dari ruangan itu
karena beberapa hal. Akhirnya saya hanya
duduk di situ terus menghayati seminar yang diisi dengan bahasa Arab, menikmati
berada ditengah orang-orang yang mengerti Bahasa Arab. Bisa dibilang
berpura-pura mengerti, padahal ga ngerti. Hehehe :P
Ketika pembicara kedua dipersilahkan untuk berbicara, saya
hanya berdo’a, hopefully he speaks in Bahasa. Daaan alhamdulillah, beliau
menyampaikan materinya dalam Bahasa Indonesia. Saya bersyukur sekali karena
bisa memperoleh sedikit ilmu dari beliau, karena pada pemaparan materi dari the
first speaker, saya ngga ngerti sama sekali. The second speaker told us about
SUDAN. Karena beliau pernah malakukan study disana. Beliau menceritakan tentang
kondisi di Sudan, tentang mahasiswa/pelajar di sana, cuaca di sana, bagaimana
agar bisa memperoleh beasiswa ke sana, dan banyak lagi..
Ketika masuk di sesi tanya-jawab, the first asker ask to the
first speaker about something....... and you know guyyss? He speak in Arabian.
And once again, I don’t understand what he would ask. Hehe. Untungnya pada
penanya kedua dan ketiga, ada yang bertanya dengan bahasa Inggris dan juga
bahasa Indonesia. Setelah itu baru ditranslate oleh sang moderator. Kalo tidak,
saya juga ngga akan ngerti pertanyaan-pertanyaan yang telah diutarakan.
Acara tersebut ditutup dengan hiburan tari saman oleh
beberapa orang ikhwan.
Tari Saman |
Ketika sedang disuguhkan hiburan, saya mencoba menghibur
diri saya dengan menulis di note saya, kalo suatu saat saya pasti bisa
berbahasa Arab. Saya selalu memanfaatkan moment-moment penting seperti ini,
disaat sedang dikelilingi oleh orang-orang yang jago berbahasa Arab, saya
berdo’a semoga saya bisa berbahasa Arab. Dan sekarang, insya Allah, saya sedang
dalam proses menuju salah satu mimpi itu, bisa berbahasa Arab. You STRONG, Nit
(ucapku didalam hati, hehe)
Mengutip dari apa yang disampaikan oleh pemateri kedua,
yaitu Bahasa itu ada kaitannya dengan budaya, Bahasa juga ada kaitannya dengan
peradaban. Bahasa bukan hanya sebatas Alat komunikasi. Bahasa bukan alat
instrumental saja. Tetapi bahasa dijadikan alat perubahan budaya dan alat
perubahan peradaban.
Do’akan saya ya temen-temen, supaya bisa berbahasa Arab.
amiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar