Senin, 20 Januari 2014



Temen-temen, kita lanjut ke seminar yang kedua yaaa :)

Ini adalah salah satu rangkaian dari acara Arab Fest  yang diadakan pada tanggal 07-09 November 2013 di Fakultas Ilmu Budaya, Unpad.

Tanggal 07 November 2013 diisi dengan acara Talkshow Travelling Timur Tengah, tanggal 08 November diisi dengan acara Seminar Pendidikan Internasional (Timur Tengah), dan tanggal 10 November diisi dengan acara Bedah Buku “Notes From Qatar” disertai dengan lomba beserta exhibition. Saya hanya bisa mengikuti acara yang kedua, karena pada hari itu tidak ada jadwal ke kampus, sementara acara yang pertama dan terakhir bertabrakan dengan jadwal ujian saya.

Pamfletnyaa^^


Judulnya adalah Seminar internasional (TIMUR TENGAH) yang tepat diadakan di hari kedua acara Arab Fest ini, pada tanggal 08 Oktober 2013.

Ketika menginjakkan kaki di FIB Unpad, saya agak ragu, mau ikut acara seminar ini atau tidak, karena merasa sudah sangat terlambat. Acara dijadwalkan akan dimulai pkl. 13.00, sementara saya tiba pkl.14.00. walaupun ragu, kaki saya terus melangkah menuju gedung tempat seminar itu diadakan.

Tak terasa, saya telah berada tepat di depan gedung tempat acara itu, terlihat beberapa stand, beberapa panitia yang mondar-mandir,  patung mumi yang diletakkan di depan pintu, dan dua orang panitia yang sedang berdiri di belakang meja registrasi.

Saya pun memantapkan hati saya untuk mengikuti acara ini, walaupun terlambat, tapi pasti ada sedikit ilmu yang bisa saya dapat, daripada saya memilih pulang dengan tidak membawa apa-apa.

Saya menuju ke meja registrasi dan mendaftarkan diri saya untuk mengikuti acara seminar ini. Setelah mengisi form pendaftaran saya bertanya kepada seorang panitia yang sedang berdiri di depan pintu masuk apakah acara tersebut sudah berlangsung lama, ternyata kata panitianya, baru saja dimulai. Dengan mengusap dada, saya mengucapkan alhamdulilah, saya tidak seterlambat yang saya kira :D

Ketika telah berada di dalam ruangan, ternyata benar, acaraya baru saja dimulai. Dua orang pemateri dan satu moderator baru saja menduduki kursi panel di bagian depan yang semula kosong. 

Sesi Tanya Jawab
Temen-temen, Jika di seminar Wealth Expo 2013, Chris Gardner rela datang jauh-jauh dari Amerika ke Jakarta, di seminar Arab Vest ini, pemateri  pertamanya berasal dari Syria lohh. Daaaann, walaupun beliau merupakan salah satu dosen di sebuah perguruan tinggi Islam di jakarta, but he can’t speak Bahasa anymore.

Saya bertanya-tanya didalam hati, apa yang bisa saya bawa pulang kalo pematerinya saja menyampaikan materi dengan Bahasa Arab? Wong saya ngga ngerti apa apa. Saya hanya berharap beliau mau bersedia untuk memberikan materi in english, karena saya bisa ngerti dikit-dikit laaah, but he speaks in Arabian and I can’t understand anymore... Saya hanya mengerti ketika beliau mengucapkan salam pembuka dan salam penutup. Selain dari itu, saya ngga ngerti L. Dan beliau terrrus menggunakan Bahasa Arab hingga akhir materinya. Oh God (tepok jidat).

Saya baru ngeh, ketika melihat di sekitar saya, samping kiri-kanan, depan-belakang, dan baru sadar kalo ini tuh seminar yang di adakan oleh anak Sastra Arab, dan yang ikut hadir dalam seminar itupun banyak yang dari Jurusan Sastra Arab, yang notabene ngerti laaaah, Bahasa Arab. Nah, apa kabar dengan saya? Yang kagak tau ape-ape? Mati sudah. Hehehe :D

Tetapi saya tidak beranjak keluar dari ruangan itu karena  beberapa hal. Akhirnya saya hanya duduk di situ terus menghayati seminar yang diisi dengan bahasa Arab, menikmati berada ditengah orang-orang yang mengerti Bahasa Arab. Bisa dibilang berpura-pura mengerti, padahal ga ngerti. Hehehe :P

Ketika pembicara kedua dipersilahkan untuk berbicara, saya hanya berdo’a, hopefully he speaks in Bahasa. Daaan alhamdulillah, beliau menyampaikan materinya dalam Bahasa Indonesia. Saya bersyukur sekali karena bisa memperoleh sedikit ilmu dari beliau, karena pada pemaparan materi dari the first speaker, saya ngga ngerti sama sekali. The second speaker told us about SUDAN. Karena beliau pernah malakukan study disana. Beliau menceritakan tentang kondisi di Sudan, tentang mahasiswa/pelajar di sana, cuaca di sana, bagaimana agar bisa memperoleh beasiswa ke sana, dan banyak lagi..

Ketika masuk di sesi tanya-jawab, the first asker ask to the first speaker about something....... and you know guyyss? He speak in Arabian. And once again, I don’t understand what he would ask. Hehe. Untungnya pada penanya kedua dan ketiga, ada yang bertanya dengan bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia. Setelah itu baru ditranslate oleh sang moderator. Kalo tidak, saya juga ngga akan ngerti pertanyaan-pertanyaan yang telah diutarakan.

Acara tersebut ditutup dengan hiburan tari saman oleh beberapa orang ikhwan.


Tari Saman
Ketika sedang disuguhkan hiburan, saya mencoba menghibur diri saya dengan menulis di note saya, kalo suatu saat saya pasti bisa berbahasa Arab. Saya selalu memanfaatkan moment-moment penting seperti ini, disaat sedang dikelilingi oleh orang-orang yang jago berbahasa Arab, saya berdo’a semoga saya bisa berbahasa Arab. Dan sekarang, insya Allah, saya sedang dalam proses menuju salah satu mimpi itu, bisa berbahasa Arab. You STRONG, Nit (ucapku didalam hati, hehe)

Mengutip dari apa yang disampaikan oleh pemateri kedua, yaitu Bahasa itu ada kaitannya dengan budaya, Bahasa juga ada kaitannya dengan peradaban. Bahasa bukan hanya sebatas Alat komunikasi. Bahasa bukan alat instrumental saja. Tetapi bahasa dijadikan alat perubahan budaya dan alat perubahan peradaban.

Do’akan saya ya temen-temen, supaya bisa berbahasa Arab. amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar